Aku cukup punya alasan untuk mencintaimu, meskipun tak punya cara untuk menjumpaimu. Engkau ingat dan menghargai yang kusukai.Tapi
rahayuseptiutami95citeerde uit5 jaar geleden
Kamu bicara secukupnya dan memperhatikan aku secukupnya. Sementara, aku kalang-kabut tanpa tahu perasaanmu sesungguhnya
rahayuseptiutami95citeerde uit5 jaar geleden
Aku cukup punya alasan untuk mencintaimu, meskipun tak punya cara untuk menjumpaimu
rahayuseptiutami95citeerde uit5 jaar geleden
Kamu pintar menghindari pembicaraan berlarut-larut tanpa aku merasa tersinggung.
rahayuseptiutami95citeerde uit5 jaar geleden
Yang kemudian terjadi dalam hatiku mirip badai dalam gelas. Aku yakin tak seorang pun tahu, bahkan kamu, ketika aku mulai menulis namamu dalam buku harian dengan perasaan aneh
rahayuseptiutami95citeerde uit5 jaar geleden
balik kehancurannya, aku mengalami kehilangan yang sangat besar. Ada sebuah masa lalu yang turut tersingkir, padahal demikian hatihati aku menjaganya
rinaciteerde uit8 jaar geleden
Kamu memang tidak mau tahu. Kamu terlalu sibuk dengan yang lain-lain. Seumpama buku, kamu hanya membaca sampulnya, bukan mempelajari isinya
rinaciteerde uit8 jaar geleden
Hm ... orang boleh saja memiliki kegemaran yang berbeda. Seperti kamu dan aku. Rasanya, membaca pun tidak harus satu selera, bukan?
rinaciteerde uit8 jaar geleden
Aku cukup punya alasan untuk mencintaimu, meskipun tak punya cara untuk menjumpaimu. Engkau ingat dan menghargai yang kusukai
rinaciteerde uit8 jaar geleden
aku mulai menulis namamu dalam buku harian dengan perasaan aneh. Kebutuhan ingin bertemu terkadang menyerang tak peduli waktu. Aku pernah membandingkan dengan peristiwa yang sudah lewat jauh. Memang tak sama persis karena perasaan yang kini berkecamuk terasa lebih besar gelombangnya.